Wednesday, July 27, 2016

"Nyukcruk Galur Sajarah Kaum" bersama Tjimahi Heritage


Terima kasih akang teteh bapak ibu kakak adek yang sudah mengikuti jelajah Tjimahi Heritage "Nyucruk Galur Sajarah Kaum". Pertemuan yang luar biasa, menambah saudara, mempererat tali silatirahim. Ternyata Kaum menyimpan kisah-kisah sejarah yang menarik, unik, merentang waktu lebih dari 2 abad. Kisah-kisah yang tidak semua orang Cimahi mengetahuinya. Sejarah yang tidak tercatat, bahkan dalam buku Sejarah Kota Cimahi sekalipun.

Dari perjalanan kali ini kita jadi mengetahui perjuangan Rd. H. Abu Nasir sebagai pemberi wakaf tanah untuk pendirian Masjid Agung pada tahun 1817. Berarti hampir dua abad Masjid Agung itu didirikan. Tak heran kalau gang Kaum menjadi salah satu permukiman tua di Cimahi. Beberapa bangunan masih asli. Di sini pula tinggal sejumlah orang Belanda, Indo Belanda, dan Jerman, berbaur dengan orang-orang pribumi. Sungguh beruntung, rombongan Tjimahi Heritage bisa bertemu dengan keluarga keturunan-keturunan Belanda dan Jerman: Pak Luwih (saya lupa nanya tulisan namanya), keturunan pwngurus Ereveld Pandu dan Leuwigajah, lalu juga keluarga Herman Hendrick Vogt, administratur perkebunan di Subang yang memilih tinggal di Cimahi hingg akhir hayat. Juga kisah keluarga Willem yang konon menyimpan harta karun dibagian dalam rumahnya saat meninggalkan Indonesia di zaman nasionalisasi. 

Begitu pula kita dibuat takjub dengan cerita kuncen makam Mbah Panjang, Pak Asep, yang mengatakan bahwa inilah makam Sembah Dalem Dipati Ukur. Lalu rumah di ujung gang Kaum yang pada saat Zaman Bersiap menjadi tempat penyiksaan terhadap orang-orang Belanda oleh orang-orang pribumi Cimahi (padahal biasanya orang pribumi yang disiksa). Inilah rute terpendek jelajah Tjimahi Heritage, tapi pengetahuan sejarah yang didapat sangat banyak dan mendalam. Ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tinggginya saya sampaikan kepada Bu Cintasari Herly yang telah bersedia memandu dan menyampaikan kisah-kisah seputar Kaum, Teh Wiwi Wiana yang sudah direpotkan untuk persiapan acara di Kaum, Pak Yayan Supriatna Ketua RW 06, sesepuh gang Kaum Pak Puspo, Pak Luwih, keluarga keturunan Hendrick Vogt, dan tentu saja untuk Pak Ustaz Mas'udi Adnan yang sudah mendoakan untuk keberkahan kita semua. Hatur nuhun kasadayana. [Machmud Mubarok]






No comments:

Post a Comment